SURAT GEMBALA Minggu, 16 JANUARI 2022 HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN “ Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan SEGENAP HATIMU SEPERTI UNTUK TUHAN dan bukan untuk manusia.” Kolose 3 23 Berbicara tentang HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN bayangan kita adalah harus masuk sekolah Theologi, menjadi Pendeta atau Penginjil, Berkhotbah, menjadi Worship leader WL, singer, Pemain musik atau berbagai kegiatan lain di lingkungan gereja. Oleh sebab itu tidak sedikit bahkan orang Kristen berpikir bahwa mereka TIDAK DAPAT TERLIBAT dalam melayani Tuhan, atau lebih buruk lagi berpikir bahwa hanya kegiatan disekitar gereja saja yang ada urusannya dengan Tuhan, sementara pekerjaan diluar gereja dianggap tidak ada kaitannya dengan Tuhan. Akan tetapi Yesus menegaskan bahwa apapun yang kita lakukan, baik yang baik maupun yang jahat, sesungguhnya kita sedang lakukan terhadap Tuhan. Matius 25 40 Dan Raja itu Tuhan akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku YANG PALING HINA INI, kamu telah melakukannya untuk Aku. Selanjutnya dalam Ibrani 13 2 Jangan kamu lupa memberikan tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang DENGAN TIDAK DIKETAHUINYA TELAH MENJAMU MALAIKAT-MALAIKAT. Artinya apapun yang kita perbuat, sesungguhnya kita sedang melakukannya untuk Tuhan. Oleh sebab itu dalam Kolose 3 23 diperingatkan kepada kita bahwa APAPUN JUGA YANG KITA PERBUAT, supaya kita PERBUAT DENGAN SEGENAP HATI seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kata APAPUN JUGA menunjukkan bahwa pekerjaan apapun, Profesi apapun, dimanapun kita bekerja, kita sedang bekerja untuk TUHAN dan melayani Tuhan. Hal ini akan membuat kita akan memandang pekerjaan sebagai PELAYANAN dan bukan sebagai KEWAJIBAN. Kita akan menghargai pekerjaan kita karena kita sadar bahwa Tuhan yang sedang kita layani. Untuk dapat HIDUP UNTUK MELAYANI TUHAN dalam profesi dan pekerjaan kita, maka Kita harus sadar bahwa TUHAN MENGUTUS KITA Lukas 10 3 kedalam pekerjaan itu. Kita harus sadar bahwa TUHAN MENEMPATKAN KITA untuk kepentingan Tuhan Kejadian 45 8 Kita harus sadar bahwa ADA MISI ALLAH MELALUI KEBERADAAN DAN PEKERJAAN KITA Kejadian 12 3 — untuk Menjadi berkat. Kita harus selalu MEMILIKI PANDANGAN YANG TERTUJU KEPADA TUHAN Kolose 3 23 Kita harus selalu MENGGUNAKAN PROFESI DAN JABATAN KITA untuk bersaksi dan membawa jiwa kepada Kristus Matius 5 16 Kita tidak sedang kebetulan berada dalam suatu Tempat, Profesi dan Jabatan saat ini. Tuhan mengutus kita untuk suatu misi Tuhan. Terima segala pekerjaan sebagai suatu kehormatan dari Tuhan, kerjakan dengan segenap hati untuk Tuhan. Kita pasti akan diberkati dan menjadi berkat dimanapun kita berada. Apapun yang kita perbuat, sadarlah bahwa sesungguhnya kita sedang perbuat untuk Tuhan dan sedang melayani Tuhan. Selamat hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati kita semua…..Shallom….!!! Oleh Pdt. Rustam Miling,
Hidup Adalah Kesempatan Untuk Melayani Tuhan - Matius 201-16 Minggu, Lemah Putro, Februari 19, 2017 Pdm. Markus Budi Rahardjo Shalom, Kita disebut orang berbahagia bila dapat beribadah di rumah Allah sebab banyak orang mencari kebahagiaan namun belum mendapatkannya. Kebahagiaan apa yang ditawarkan oleh Firman Tuhan? Wahyu 13 menuliskan, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat.” Perlu diketahui sasaran mendengarkan Firman Tuhan tidak cukup hanya sampai di kepala head untuk menambah pengetahuan tetapi harus menyentuh hati heart lalu dipraktikkan hand dalam keseharian hidup dan pelayanan untuk mencapai kebahagiaan sempurna. Introspeksi berapa lama kita telah mendengar Firman Tuhan? Puluhan, ratusan atau bahkan ribuan kali? Masalahnya, sudahkah Firman Tuhan jatuh di tanah hati yang subur untuk menghasilkan buah 100, 60 atau 30 kali lipat? Atau benih Firman Tuhan jatuh di hati bagaikan pinggir jalan sehingga benih diambil burung iblis? Atau benih Firman jatuh di tanah berbatu sehingga tumbuh sebentar saja karena tidak berakar dan benih cepat mati? Atau benih jatuh di semak berduri kemudian terimpit dan mati juga Mat. 131-8? Apa nasihat Rasul Paulus berkaitan dengan ibadah? 1 Timotius 47b-8 menuliskan, “Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah itu ber-guna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Ternyata ibadah sangat menentukan keberhasil-an kita selama hidup di bumi ini meskipun kita membutuhkan sandang, papan dan pangan sebab ibadah mencakup keselamatan kekal serta memberikan kekuatan saat menghadapi pergumulan dan goncangan dunia yang akan terjadi nanti Ibr. 1226. Mengenai ibadah dan pelayanan, Yesus memberikan perumpamaan tentang orang upahan di kebun anggur yang tertulis dalam Injil Matius 201-16. Melalui perumpamaan ini kita memperoleh pembelajaran antara lain Jangan menunda-nunda waktu dalam melayani Tuhan Mat. 201-6 ”Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. …Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur dipasar …Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi... Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula…” Ada lima kali kesempatan diberikan untuk bekerja dalam kebun anggur tersebut. Anehnya, pasar sebagai tempat penuh aktivitas/kegiatan berjual beli ditemukan kelompok orang menganggur bahkan sepanjang hari. Ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut adalah pemalas yang suka menunda-nunda kesempatan. Rasul Paulus mengatakan orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik adalah orang bebal/bodoh Ef. 515-17. Kepada pemalas dinasihatkan supaya belajar kepada semut yang bijak sekalipun tidak ada pemimpin, dia rajin mengumpulkan makanan Ams. 66-8. Pemazmur juga menasihatkan agar kita menghitung hari-hari agar kita beroleh hati yang bijaksana Mzm. 9012. Aplikasi hendaknya kita memanfaatkan waktu yang masih Tuhan karuniakan dalam perpanjangan umur ini untuk setia melayani-Nya. Melayani Tuhan dengan komitmen dan kesepakatan ay. 2 Terjadi kesepakatan antara tuan rumah dan pekerja-pekerja mengenai upah sedinar sehari untuk bekerja di kebun anggurnya. Dalam dunia bisnis, komitmen untuk menaati kesepakatan atau kontrak yang dibuat sangatlah diperlukan; jika kesepakatan ini dilanggar, sanksi atau denda telah menanti. Hal ini untuk menghindari seseorang gonta-ganti pekerjaan. Demikian pula dalam pekerjaan rohani, pelayanan memerlukan komitmen dan tanggung jawab untuk tidak bertindak semaunya sendiri asal asalan. Misal bila seseorang terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, haruslah jelas komitmen awal sebelum melayani; jika tidak, ada kemungkinan besar orang tersebut kembali pada kehidupan lama dan tidak mau melayani lagi. Di zaman Taurat, seorang yang ingin menjadi imam yang melayani harus menaati peraturan dengan berkurban - Lembu jantan muda sebagai kurban penebus dosa Kel. 2914 - Domba jantan I sebagai kurban penyerahan ay. 15-18 - Domba jantan II sebagai kurban tahbisan ay. 19-22 Namun di era Perjanjian Baru, kurban-kurban tersebut sudah digenapi di dalam kurban Kristus Ibr. 1014. Juga kesepakatan upah bekerja dalam kebun anggur bernilai satu dinar berbentuk logam emas bergambar kaisar Romawi seberat ± 4,25 gram sehari. Dinar dipakai sebagai sarana pembayaran dalam perdagangan. Ternyata upah sedinar sehari cukup tinggi bagi seorang pekerja; jangan lupa orang yang melayani Tuhan juga mendapat upah seperti tertulis dalam Injil Matius 1929, “Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” Aplikasi hendaknya kita tetap setia dan tidak mundur dari pelayanan apa pun yang terjadi sesuai dengan janji/komitmen kita kepada Tuhan. Melayani Tuhan tanpa sungutan dan iri hati ay. 11-15 Pekerja-pekerja yang bekerja lebih awal bersungut-sungut kepada tuan rumah karena upah mereka disamakan dengan upah pekerja yang masuk terakhir. Apa jawab si tuan rumah? Iri hatikah your eye evil = matamu menjadi jahat engkau karena aku murah hati? Waspada, dosa iri hati termasuk salah satu perbuatan daging yang menyebabkan kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah Gal. 519-21. Terbukti pekerja yang bersungut-sungut dan iri hati bekerja berdasarkan upah bukan karena kemurahan/kasih karunia. Ingat, Tuhan mengaruniakan segala sesuatu termasuk keselamatan bukan karena kita baik tetapi semata-mata karena anugerah-Nya Ef. 28. Implikasi orang yang melayani Tuhan ditandai dengan iri hati atau omelan melihat orang lain diberkati berakibat orang tersebut tertinggal alias tidak masuk dalam Kerajaan Surga. Sebaliknya, hendaknya kita melayani bagaikan hamba tidak ber-guna yang hanya melakukan apa yang harus kita lakukan Luk. 1710. Oleh sebab itu ucapkan syukur senantiasa kepada Tuhan atas berkat seberapa pun yang kita terima sebagai bentuk pemeliharaan-Nya. Maukah kita mengalami kebahagiaan sejati? Tekunlah beribadah mendengarkan Fir-man dan mempraktikkannya, layani Tuhan dengan komitmen tinggi tanpa menunda-nunda waktu dan kesempatan juga jangan bersungut-sungut apalagi iri hati maka Ia akan melimpahkan upah berkat-Nya baik di bumi ini maupun untuk kehidupan di masa mendatang itulah hidup kekal bersama-Nya. Amin.
Hanyabagimu tuhan G. Am. Selama hidupku Tuhan Oh, * G. C. G. Hidup ini adalah kesempatan Em. D. Hidup ini untuk melayani Tuhan G. Jangan sia-siakan C. G. Waktu yang Tuhan yang bri D. G. D. Hidup ini harus jadi berkat Oh.. [Reff] G. C. G. Oh Tuhan pakailah hidupku Em. D. Selagi aku masih kuat C. D. Bila saatnya nanti B. C. Ku tak berdaya lagi GFebruari 24, 2018Februari 23, 2018 Worship Audio Soundcloud Download via google Drive Bacaan Alkitab Setahun Klik gambar diatas untuk membaca dan mendengarkan pembacaan Alkitab Setahun untuk hari ini. BACAAN HARI INI Yohanes 1512-17 RHEMA HARI INI Yohanes 1516 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Hidup kita memiliki tenggang waktu. Meski kita tidak mengetahui batas akhir kehidupan kita, tetapi saatnya pasti akan tiba. Entah itu karena usia, sakit-penyakit, ataupun kecelakaan. Bila saat itu tiba, tentu kita tidak mungkin bisa mengulang hidup kita lagi. Kenyataan inilah yang tiba-tiba menghantam Pdt. Wilhelmus Latumahina saat anak sulungnya mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2004. Peristiwa nahas yang merenggut nyawa anaknya itu membuatnya merenungkan arti hidup. Ia menyadari tidak selamanya kita muda, kuat, jaya, dan hidup. Dari perenungan itulah tercipta lagu sederhana yang sarat makna. “Hidup ini adalah kesempatan. Hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri. Hidup ini harus jadi berkat.” Lagu ini mengajak kita memaknai hidup sebagai orang percaya, dan bagaimana seharusnya kita menjalaninya. Bukan seberapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita menggunakan waktu kita. Tidakkah Tuhan memiliki tujuan dengan menempatkan kita di dunia ini? Kalau hanya agar kita hidup kekal bersama-Nya, mengapa tidak sedari awal Dia menempatkan kita di sorga? Atau kenapa saat kita menjadi orang Kristen, kita tidak langsung naik ke sorga? Tentu ini adalah kesempatan. Kesempatan membalas cinta kasih-Nya dengan seluruh hidup kita. Kesempatan dipakai Tuhan menjadi berkat. Kesempatan memiliki kehidupan yang berbuah lebat. Benar, hidup sesungguhnya bukan tentang mendapatkan kepuasan hidup pribadi, tetapi bagaimana kita memberikan dampak bagi banyak orang. Garam haruslah asin. Terang haruslah bercahaya. Pohon harus berbuah manis. Hanya dengan cara seperti itulah kita dapat membawa sorga turun ke bumi. Dengan demikian banyak orang dapat mencicipi indahnya kasih Tuhan dan mereka pun boleh datang secara pribadi kepada-Nya. Ini adalah kesempatan yang indah. Pergunakanlah. Hingga suatu saat, ketika kita pulang ke rumah Bapa, kita dapat mendengar-Nya berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.” RENUNGAN Alasan mengapa Tuhan masih memberi kita KESEMPATAN HIDUP di dunia ini, adalah supaya MELALUI KEBERADAAN KITA, banyak orang merasakan SORGA DI BUMI APLIKASI 1. Apakah makna hidup Anda selama ini? 2. Coba renungkanlah, mengapakah Tuhan memberikan Anda kesempatan hidup di dunia ini? 3. Bagaimana Anda dapat mempergunakan kesempatan hidup yang Tuhan berikan mulai dari sekarang? DOA UNTUK HARI INI “Bapa yang terkasih, terima kasih untuk kesempatan hidup yang Engkau berikan. Kami mau, ya, Tuhan, memakai setiap waktu di hidup kami untuk menyenangkan hati-Mu dan memberkati orang-orang di sekeliling kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”v1CQy.